KARYA HIMA, S.S.M.Hum OLEH: NABILA AGUSTINA RAIS NIM:
KARYA TULIS ILMIAH
ANALISIS PENERAPAN PENCATATAN
TRANSAKSI KEUANGAN
PADA USAHA FOTOKOPI “GHOTHIC”
Dosen
Pembimbing: ROFIATUL HIMA, S.S.M.Hum
OLEH:
NABILA AGUSTINA RAIS
NIM: 1710421026
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBERKATA
PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas semua
limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis yang berjudul “Pencatatan Transaksi Pada Usaha Fotokopi Ghothic” dengan
baik.
Adapun maksud dan tujuan penulis untuk
menyusun karya tulis ini, yaitu dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia.
Tidak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rofiatul
Hima,S.S.M.Hum selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang dengan sabar
membantu kami. Serta kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
proses terciptanya karya tulis ini.
Penulis menyadari masih banyak
kekurangan yang mendasar dalam karya tulis ini. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan masukan-masukan dan kritik yang membangun sebagai bahan evaluasi
guna memperbaiki karya tulis ini.
Jember, Januari 2018
Penulis
DAFTRA
ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan
dimulai dari transaksi dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi
laporan keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi sangat penting dalam
kegiatan sehari-hari terutama pada perusahaan dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Tujuan pencatatan transaksi keuangan adalah untuk mengetahui kondisi finansial
UKM, alat pengambil keputusan, mempermudah proses pelaporan pajak, dan untuk
menentukan kelayakan usaha. Dengan adanya laporan keuangan akan memungkinkan
pemilik UKM memperoleh data dan informasi yang tersusun secara sistematis dan
pemilik dapat memperhitungkan keuntungan yang diperoleh. Dan bisa untuk
mengetahui berapa tambahan modal yang dicapai.
Berdasarkan
survei yang telah dilakukan penulis diperoleh informasi bahwa usaha fotokopi
Ghothic belum menerapkan pencatatan keuangan secara lengkap, artinya usaha
fotokopi tersebut belum memiliki sistem pembukuan yang lengkap. Pencatatan yang
dilakukan masih sangat sederhana hanya sebatas jumlah uang yang diterima dari
pengguna jasa fotokopi dan jumlah uang yang terpakai untuk biaya usaha
fotokopi. Beberapa alasan yang dikemukan adalah pemilik usaha fotokopi banyak
yang kurang paham tentang sistem pembukuan yang lengkap dan kurang paham dalam
menyusun laporan keuangan tahunan. Hal ini terjadi karena pemilik usaha
fotokopi tidak mengerti tentang pentingnya pembukuan usaha yang lengkap
sehingga hanya mengandalkan pencatatan keuangan yang sederhana saja.
Padahal
banyak manfaat yang diperoleh jika menerapkan pencatatan keuangan lengkap. Penelitian tentang penerapan pencatatan keuangan telah dilakukan oleh Dinarti tahun 2015. Oleh
karena itu, penelitian ini penulis angkat kembali untuk mengetahui penerapan transaksi
keuangan pada Ghothic.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
jika suatu UKM tidak menerapkan pencatatan transaksi keuangan?
2. Apa
saja manfaat yang diperoleh bagi UKM yang menerapkan pencatatan transaksi
keuangan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui akibat dari suatu UKM yang tidak menerapkan pencatatan transaksi
keuangan.
2. Untuk
mengetahui manfaat yang diperoleh bagi suatu UKM yang menerapkan pencatatan
transaksi keuangan.
1.4 Manfaat Penulisan
Untuk
mengembangkan teori tentang penerapan pencatatan transaksi keuangan.
1. Bagi
penulis, dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang penerapan pencatatan
transaksi keuangan.
2. Bagi
fotokopi, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk menganalisa
penerapan pencatatan transaksi keuangan.
3. Bagi
pembaca, penulis berharap penelitian ini dapat menjadi sumber bacaan atau
referensi untuk penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
1. Fokus
pada masalah
Penelitian ini difokuskan pada analisis
penerapan pencatatan transaksi keuangan pada fotokopi Ghothic.
2. Subjek
penelitian
Penelitian ini
merupakan replika dari penelitian sebelumnya yaitu Dinarti (2015), perbedaannya
pada objek yang diteliti. Dinarti meneliti tentang “Studi Penerapan Pencatatan
Keuangan Bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) – Studi Kasus Pada Usaha Warnet Di
Kota Tengah”. Sedangkan penulis meneliti tentang penerapan pencatatan transaksi
keuangan pada usaha fotokopi Ghothic.
3. Lokasi
penelitian fotokopi Ghothic
Letaknya
di desa Baletbaru, kecamatan Sukowono, kabupaten Jember.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Akuntansi
2.1.1
Pengertian
Akuntansi
Pengertian
akuntansi menurut American Accounting Association adalah suatu proses mengidentifikasi,
mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian
dan keputusan yang menggunakan informasi tersebut.
Menurut
Suwarjono (2002), akuntansi dapat pula didefinisikan sebagai seni pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan transaksi yang bersifat keuangan yang
terjadi dalam suatu perusahaan. Pengertian seni dalam definisi tersebut
dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa akuntansi bukan merupakan ilmu pengetahuan
eksakta, karena dalam proses penalaran dan perancangan akuntansi banyak
terlibat unsur pertimbangan (judgment).
Pengertian seni mengacu pada suatu keahlian untuk memilih (prinsip, metode, dan
teknik) yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pihak yang menggunkan akuntansi.
2.2 Jurnal
2.2.1
Pengertian
Jurnal
Jurnal,
atau sering tersebut dengan jurnal, merupakan buku catatan kronologis terhadap
transaksi atau peristiwa keuangan di suatu perusahaan. Pencatatan kronologis
berarti bahwa setiap transaksi dicatat sesuai dengan urutan tanggal
transaksinya. Mencatat transaksi ke dalam buku jurnal disebut menjurnal, proses
untuk membuat jurnal disebut penjurnalan, sedangkan nama akun dan jumlah rupiah
untuk suatu jurnal dinamakan ayat jurnal. Kegiatan menjurnal untuk mempermudah
penelusuran apabila terjadi kesalahan ketika menganalisis terjadinya suatu
transaksi.
2.2.2
Aspek
Manfaat Jurnal
Ada beberapa aspek yang
menjadikan jurnal sangat bermanfaat dalam suatu perusahaan, yaitu:
1. Aspek
Riwayat Transaksi
Dengan buku jurnal,
paling tidak dapat dipelajari riwayat operasi perusahaan melalui
transaksi-transaksi yang dicatat secara kronologis. Dengan membaca buku jurnal,
dapat diperoleh gambaran tentang kegiatan perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
2. Aspek
Deteksi Kesalahan
Apabila dideteksi
terjadi suatu kesalahan, langkah paling logis adalah memeriksa buku jurnal
terlebih dahulu untuk mencari sebab-sebab kesalahan tersebut.
3. Aspek
Pengendalian
Dengan adanya buku
jurnal, tersedia sarana untuk memverifikasi kebenaran analisis atas suatu
transaksi sesuai dengan kebijakan atau pedoman yang diterapkan perusahaan.
2.2.3
Contoh
Daftar Nama Akun dan Kode Akun
1. Akun
Riil (Akun Neraca)
Kode
Akun
Kelompok
Akun/Subklasifikasi Akun/Nama Akun
Kode
Akun
Kelompok
Akun/Subklasifikasi Akun/Nama Akun
1
11
1101
1102
1103
1104
1105
1106
1107
1108
1109
1110
1..
12
1201
1202
1203
1204
1205
1206
1207
1208
1209
13
1301
1302
1303
1304
1305
1306
1307
1308
1309
13010
ASET
Aset
Lancar:
Kas
Surat-surat berharga
Piutang usaha
Cadangan kerugian piutang usaha
Piutang wesel/Wesel tagih
Piutang karyawan
Piutang lain-lain
Perlengkapan
Persediaan barang dagangan
Biaya dibayar di muka (persekot)
Aset
Tidak Lancar
a.
Aset Tetap Berwujud
Tanah
Gedung
Akumulasi penyusutan gedung
Kendaraan
Akumulasi penyusutan kendaraan
Mesin-mesin
Akumulasi penyusutan mesin
Peralatan
Akumulasi penyusutan peralatan
b.
Aset Tetap Tidak Berwujud
Hak paten
Akumulasi amortisasi hak paten
Goodwill
Akumulasi amortisasi goodwill
Hak cipta
Akumulasi amortisasi hak cipta
Merek dagang
Akumulasi amortisasi merek dagang
Lisensi
Akumulasi amortisasi lisensi
14
1401
1402
1403
1404
140..
15
2
21
2101
2102
2103
2104
2105
2106
2107
2108
22
2201
2202
2203
2204
3
3101
3102
3101
3102
3103
3104
c.
Aset Sumber Daya Alam:
Batu
bara
Akumulasi
deplesi batu bara
Minyak
bumi
Akumulasi
deplesi minyak bumi
Dll.
d.
Aset Lainnya
KEWAJIBAN
Kewajiban
lancar
Utang
usaha
Utang
wesel/Wesel bayar
Utang
bank (jatuh tempo1 tahun)
Utang
obligasi
Agio
obligasi
Utang
hipotik
MODAL
(EKUITAS)
Modal
pribadi
Prive
Modal
saham (Perusahaan PT)
Laba
ditahan (Perusahaan PT)
Agio
saham (Perusahaan PT)
Disagio
saham (Perusahaan PT)
2.
Akun Nominal (Akun Laba Rugi)
Kode
Akun
Kelompok
Akun/Subklasifikasi Akun/Nama Akun
Kode
Akun
Kelompok
Akun/Subklasifikasi Akun/Nama Akun
4
41
4101
4102
4103
42
4201
4202
4203
4204
5
5101
5102
5103
5104
PENDAPATAN
Pendapatan
Operasi/Usaha
Penjualan
Retur
penjualan
Potongan
penjualan
Pendapatan
di Luar Usaha/Non Operasi
Pendapatan
bunga
Laba
penjualan aset tetap
Laba
penjualan surat berharga
Pendapatan
lainnya
Pembelian
Pembelian
Retur
pembelian
Potongan
pembelian
Beban
angkut pembelian
6
61
6101
6102
6103
6104
6105
6106
6107
6108
6109
6110
6111
6112
6113
6114
6115
6116
6119
62
6201
6202
6203
BIAYA-BIAYA
Biaya
Operasi/Usaha
Beban
gaji
Beban
sewa
Beban
asuransi
Beban
reparasi & pemeliharaan
Beban
penyusutan gedung
Beban
penyusutan kendaraan
Beban
penyusutan mesin
Beban
penyusutan peralatan
Beban
amortisasi goodwill
Beban
deplesi batu bara
Beban
air, listrik & telepon
Beban
perlengkapan
Beban
angkut penjualan
Beban
iklan
Kerugian
piutang
Beban
pemasaran lainnya
Beban
lain-lain
Biaya
Non Operasi/Di Luar Usaha
Beban
bunga
Rugi
penjualan aset tetap
Rugi
penjualan surat berharga
2.2.4
Aturan
Debit dan Kredit
No
Nama
Akun
Bertambah
Berkurang
Saldo
Normal
1
Aset
Debet
Kredit
Debet
2
Kewajiban
(utang)
Kredit
Debet
Kredit
3
Ekuitas
Kredit
Debet
Kredit
4
Pendapatan
Kredit
Debet
Kredit
5
Beban
Debet
Kredit
Debet
2.2.5
Bentuk
Buku Jurnal
1. Bentuk
Jurnal Sederhana
Tgl/Bln/Thn Kas Rp xxxx –
Pendapatan – Rp xxxx
2. Bentuk
Buku Jurnal Standar
Nama Perusahaan
Jurnal Umum
Periode
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal ini adalah:
a. Kop
jurnal, berisi mengenai
a) Nama
perusahaan
b) Jenis
jurnal
c) Periode
akuntansi
b. Kolom
tanggal berisi tahun, bulan, dan tanggal transaksi.
c. Kolom
keterangan berisi nama akun dan keterangan transaksi.
3. Bentuk
Jurnal Khusus (jurnal khusus)
2.3 Buku Jurnal
2.3.1
Pengertian
Buku Besar
2.3.2
Bentuk
Buku Besar
2.4 Neraca Saldo
2.4.1
Pengertian
Neraca Saldo
2.4.2
Indikator
Kesalahan dan Penemuan Kesalahan
2.4.3
Bentuk
Nearaca Saldo